Sep 28, 2022Tinggalkan pesan

PT HRUM Tingkatkan Investasi Untuk Perluas Produksi Nikel Dan Feronikel

PT Harum Energy Tbk (HRUM), penambang batubara Indonesia, menjadi pemain baru di industri nikel dengan membeli saham di beberapa perusahaan tambang nikel selama dua tahun terakhir.

Saat ini beberapa perusahaan yang diakuisisi PT HRUM antara lain Nickel Mines Ltd (NIC) 6,7 persen, PT Position 51 persen dan Infei Metal Industry (IMI) 49,0 persen. Investasi ini mulai berkontribusi pada pendapatan HRUM pada paruh pertama tahun 2022.


IMI memproduksi nikel pig iron (NPI) pada tingkat pemanfaatan 90 persen dan berhasil menjual 10.900 ton (volume logam, sama di bawah) NPI pada kuartal kedua tahun 2022 dengan EBITDA sebesar $47 juta. Sementara itu, NIC dan IMI menyumbang sekitar 18,3 persen dari laba bersih pada semester pertama tahun 2022.


HRUM memiliki proyek nikel lain yang akan datang.


Anak perusahaan HRUM, PT Harum Nickel Industry (HNI) mengakuisisi 20,0 persen saham baru yang diterbitkan oleh PT Westrong Metal Industry (WMI) senilai US$75 juta pada 22 April. WMI saat ini sedang membangun rotary kiln (RKEF) nikel smelter dengan kapasitas tahunan 56,000 ton NPI di Weidawan Industrial Park (IWIP) Indonesia. Itu sekitar dua kali lipat kapasitas smelter IMI. Smelter WMI diharapkan mulai beroperasi secara bertahap pada kuartal keempat tahun 2023.


Sementara itu, IMI diharapkan dapat memproduksi hingga 11.200 ton NPI pada tahun 2022. Produksi nikel pig iron HRUM diperkirakan akan mencapai sekitar 36.400 ton pada tahun 2023, dimana 14,000 ton akan berasal dari WMI.


Selain itu, HRUM akan menambah lini produksi tambang nikel di bawah Posisi PT. Posisi, perusahaan pemilik izin operasi tambang Weda Bay Nickel dengan total konsesi 4,000 hektar, diakuisisi 51 persen pada 2021 oleh PT Tanito Harum Nickel, anak perusahaan PT Harum Energy Tbk (HRUM), HRUM menargetkan dapat memproduksi 2,4 juta ton nikel pada tahun 2023.


Kirim permintaan

whatsapp

skype

Email

Permintaan